AIO

Anda yang ingin membeli prosotan renang dan hendak mengunjungi penyedia jual perosotan kolam renang pastinya kini tidak akan ragu lagi dalam memilih dan memesan produk yang diinginkan di tempat kami Sakti Pool.

Kepolosan seorang anak, tidak akan membiarkan pikiran mereka memahami apa yang sedang terjadi pada mereka selama pelecehan. Mereka tidak bisa lagi berpikir untuk membunuh pelaku mereka daripada terbang. Itu memburuk ketika si anak mengenal pelaku, karena mereka memiliki cinta dan kepercayaan yang begitu polos, mereka tidak bisa curiga. Di sinilah kebingungan diatur jauh ke dalam jiwa mereka, menyebabkan mereka memiliki konflik dengan perasaan sepanjang hidup mereka. 

Di tempat belajar cinta melalui pelukan dan senyum, mereka diajarkan cinta melalui pelecehan dan ancaman seksual. Mereka telah belajar bahwa dunia tidak aman. Anak-anak dengan cepat belajar melalui naluri untuk menghilangkan pikiran mereka dari tubuh mereka. 

Mereka juga dapat memanipulasi tubuh mereka untuk mati rasa agar tidak merasakan kontak fisik dengan pelaku. Anak-anak yang dilecehkan juga diajarkan untuk tidak mempercayai segala bentuk cinta dan penghargaan verbal.

Pelaku akan memberi tahu mereka hal-hal seperti, "Ayah mencintai Anda dan ingin menunjukkan kepada Anda seberapa banyak", atau "Saya mengajari Anda apa yang ayah ajarkan kepada putri-putri mereka sehingga Anda akan tumbuh dewasa dan tahu bagaimana menjadi wanita yang baik".

Begitu banyak tipu daya dan kebohongan dari seseorang sehingga seorang anak memegang erat hati mereka. Meragukan pelecehan mereka ketika itu adalah ayah mereka, hanya membuat mereka merasa seperti anak yang buruk. Mereka tahu bahwa ayah mereka ingin mereka mencintai mereka dan tersenyum untuk mereka. 

Ini membuat ayah senang. Itulah yang setiap anak didorong untuk melakukannya. Mereka tumbuh subur karena orang tua mereka tersenyum dan perasaan senang. Ini adalah hal yang tepat yang dimanfaatkan pelaku dan juga racun melalui pelecehan yang mereka lakukan pada anak.

Anak itu juga akan berpikir dalam dua identitas jika pelaku adalah ayahnya atau pamannya. Dia akan berpikir sederhana dalam dua bagian. Ayah yang baik, ayah yang buruk. Ini membantunya untuk menjaga citra ayahnya yang baik aman, di mana ia seharusnya berada. 

Ayah kedua akan menjadi sosok dalam mimpi buruk, sama sekali tidak nyata bagi dunianya. Seorang anak mungkin beralih ke menggambar ayah yang baik dan buruknya. Atau menulis puisi atau cerita yang sangat tidak jelas, negatif, bahkan menyinggung. Ini adalah tanda-tanda yang benar dan pasti meminta bantuan. Tolong jangan pernah meremehkan kekuatan pena. Itu bisa berupa teriakan minta tolong dari seseorang yang tidak bisa menggunakan kata-kata, atau itu bisa menjadi kunci pintu penyembuhan.

Ketika pelaku adalah anggota keluarga, faktor ini saja merampas anak dari apa yang dikenal sebagai sarang yang aman. Anak itu tidak akan pernah tahu apa model peran yang sehat. Anak ini juga tidak akan pernah memiliki pengalaman pengasuhan yang tidak bersalah. 

Kecuali jika anak ini melewati masa pertumbuhan, belajar mengidentifikasi diri dengan pelaku kekerasan dan menghadapi pelecehan, penyembuhan mereka tidak akan pernah dimulai. Tanpa penyembuhan dan kedamaian batin ini, orang mungkin akan mengulangi tindakan pelecehan mengerikan yang mereka yakini sebagai praktik umum dalam mengasuh anak.

Korban tidak punya pilihan selain untuk bertahan hidup. Jika mereka tidak bunuh diri, mereka belajar mengatasinya. Saya telah menyebutkan dalam artikel lain bahwa beberapa menggunakan narkoba, alkohol, makanan, memotong diri sendiri dan bahkan seks. Ini adalah strategi koping yang umum. TIDAK mereka bukan yang baik, tetapi bagi sebagian besar korban yang memilih jalan itu, itu lebih baik dari dua kejahatan.

Korban lain memilih untuk melupakan hal itu pernah terjadi, bermain pelecehan atau merasionalisasi seolah-olah itu tidak lebih dari pelukan atau sentuhan sederhana. Mereka bahkan bertindak memaafkan tindakan atau emosinya, dengan mengatakan mabuk atau terlalu stres karena bekerja. 

Para korban bahkan akan mencoba memahami dan merasakan kesedihan bagi para pelaku kekerasan. Apa pun untuk tidak menuduh mereka dan harus berurusan dengan kebingungan mengapa. Beberapa bahkan menjadi begitu tertarik pada diri mereka sendiri, takut bahwa mereka mungkin berbicara terlalu banyak, atau memberi petunjuk kepada seseorang tentang mimpi buruk mereka. Maka semua rasa malu mereka akan terlihat. Jadi mereka memilih diam daripada risiko.

Penolakan adalah cara lain menghadapi kenyataan. Tetapi penolakan memiliki cara memutar dan kembali dengan pembalasan. Agar rasa sakit Anda tidak muncul di depan sehingga Anda bisa mengatasinya, berikan saja lebih banyak waktu untuk tumbuh di dalam diri Anda dan kuasai pikiran Anda. Realitas dan fantasi juga akan menjadi bingung pada titik ini. 

Orang akan mengacaukan tindakan dan kata-kata Anda dengan penyakit mental. Maka tidak hanya Anda akan memiliki pelanggar untuk bersaing, tetapi sekarang orang lain akan mencoba untuk memaksa Anda ke dalam situasi korban lain. 

Ya, Anda telah melakukan apa pun untuk bertahan dari pelecehan mengerikan ini, jadi sekarang bangkitlah. Itu tidak lebih dari pertempuran sebab dan akibat. Pertempuran yang telah kamu selesaikan datang!

Saya terus menunjukkan kepada Anda pola-pola yang disebabkan oleh pengabaian diri Anda dan membiarkan diri Anda sepenuhnya terserap oleh tindakan yang TIDAK PERNAH ada dalam kendali Anda. Sekarang itu ada dalam kendali Anda. Sekarang Anda dapat melakukan sesuatu tentang itu. JADI, tunggu apa lagi? PERTARUNGAN!!!! Berkelahi seperti kamu berusaha menyelamatkan nyawa seseorang yang kamu sayangi. 

Berjuanglah seperti tuan dan gunakan kekuatanmu untuk mengatakan, "Pergilah ke neraka". Teriakan ini sekeras yang Anda bisa, "Aku melihatmu, aku mendengarmu dan aku tidak akan mengizinkanmu untuk melecehkanku lagi!" Anda harus merasakan kebebasan yang datang dengan pertarungan baru yang membangkitkan dalam diri Anda. Setelah pertarungan berakhir, Anda akan menjalani hidup baru. Sebuah buku baru baru saja ditulis.

Anda bebas! Gratis untuk Hidup, Cinta, dan Tertawa !!